Setiap kali terbangun di ruangan sempit dengan aroma cat tembok yang masih basah. Lalu segera terjebak diantara awalnya pagi dan gelapnya malam, yang seketika membuat gelisah orang-orang yang ada di sana sepanjang hari.
Di awal bulan ketika tahun telah berganti. Seorang lelaki mencoba untuk menjalani kehidupan baru, sepertihalnya ketika seseorang yang akan membeli barang untuk mengganti barangnya yang sudah lama. Namun sang lelaki itu lupa bahwa kehidupan, bukanlah hal-hal mudah semacam itu. Ketika seseorang telah memilih jalan yang ia tentukan, maka orang itu tidak akan pernah bisa mengganti atau menukar apa yang telah ia pilih, semua sudah terlambat jika dia telah memilihnya. Hal yang telah kau pilih akan terus kau pikul hingga akhir. Menjalani hari-hari bersamamu, mengetahui detail setiap rahasiamu, mengintip setiap pagi tentang isi kepalamu, dan yang paling buruk adalah menghabiskan malam yang dingin berdua dengannya diatas kehangatan kasur dan selimut yang kau gunakan.
Kita adalah sama-sama seorang yang merasa salah memilih pilihan. Kau memikul bebannya hingga akhir dan akupun sama. Adakalanya aku ingin memulai kembali semuanya dari awal. Namun itu semua tidaklah semudah menulis kata-kata ini. Kau duduk memandangi ponsel yang kau genggam, dengan kacamata dan setelan hitam abu yang kau gunakan. Aku sangat hafal bahwa kau selalu berpikir bahwa mengunggu adalah hal yang paling menyebalkan, sama halnya ketika aku menunda-nunda untuk mengungkapkannya padamu. Sama menyebalkannya seperti para petani yang menunggu turunnya hujan saat kemarau, sama halnya seperti ikan-ikan yang terjebak dipesisir menunggu air pasang menjemput mereka, sama halnya seperti bintang-bintang di siang hari yang merindukan pujian-pujiannya dimalam hari.
Untuk apa kau berlama-lama menunggu kereta datang padahal kau bisa menyapaku dan kita dapat berbincang sehingga “menunggu” itu terasa sangat singkat. Mengapa kau memasang tatapan melankolis dalam lamunan mu, padahal kau biasa memandangiku dengan senyum manis yang bahkan lebah pun menginginkannya. Mengapa kau bukan lagi orang yang ku kenal padahal kau dulu selalu menceritakan tentang dirimu sendiri berjam-jam.